07 Januari 2009

Bersikaplah Lemah Lembut

"Hai bulan yang bersinar, jangan menjadi seperti angin yang menderu-deru. wajahmu dalam kegelapan tampak sangat elok. Angin bertiup sangat kencang, merobohkan rumah-rumah istana".

Bentuk memiliki nilai yang besar, ia sesungguhnya subtansi yang sejati. Tubuh bisa tidak ada gunanya jika tanpa memiliki sebentuk hati dan senyuman bagian dari pancaran jiwa. Senyuman didalam sebuah rumah, adalah petanda kebahagianan terpancar dari hati yang jernih. Asalah awal yang indah, ketika senyuman istri tersungging saat bertemu suaminya, merupakan pancaran sebuah kesepakatan dan harmoni yang mendatangkan kebahagiaan. Rumah yang bahagia ialah rumah yang dibangun atas dasar saling mencintai, senantiasa senyum, lemah lembut dan penuh dengan takqa kepada Allah Swt. Itulah bentuk menjadi nilai yang besar artinya dalam kehidupan sebuah keluarga.
Ketahuilah, kehidupan kita ini sangat membutuhkan kelembutan seperti sedang melalui jalan sempit yang hanya muat satu mobil. Bagaimanapun dijalan itu membutuhkan penuh kehati-hatian dan kelembutan. Orang yang melepaskan pakaian dengan lembut, niscaya pakaian akan tetap rapi. Fitrah wanita, sesungguhnya lemah lembut dan penuh kasih sayang. Bagaikan air yang memancar penuh kelembutan, menghanyutkan dan membuat orang tidak khawatir dan senantiasa tenang jiwanya. Berbeda dengan angin ribut, cenderung menakutkan karena menghancurkan. Lemah lembut adalah kunci dalam kehidupan, kebaikan dalam mengatasi berbagai kesulitan, dengan tenang dan terhormat.


Diambil dari buku : "wanita... diwajahmu kulihat surga"
Penulis : Al-Ustadz Alvis Chaniago

Tidak ada komentar: